WagonNews – Pada Kamis, 7 November, saham Arm Holdings mengalami penurunan sebesar 2% setelah perusahaan chip asal Inggris ini mengumumkan perkiraan pendapatan yang sesuai ekspektasi. Investor tampaknya berharap lebih banyak dari perusahaan yang baru saja mencatatkan diri di bursa pada bulan September lalu dan telah mengalami lonjakan harga saham hingga dua kali lipat sejak IPO-nya. Lonjakan ini didorong oleh keyakinan pasar bahwa Arm akan turut meraih keuntungan dari lonjakan permintaan komputasi kecerdasan buatan (AI).
Namun, tidak seperti perusahaan chip desain AI terkemuka lainnya seperti Nvidia dan Advanced Micro Devices (AMD), Arm tidak meraup keuntungan langsung dari peningkatan permintaan untuk silikon atau chip yang digunakan di pusat data besar untuk memproses AI. Arm sendiri mengembangkan rancangan (blueprints) yang digunakan perusahaan lain untuk merancang unit pemrosesan sentral (CPU), yang kemudian digunakan dalam berbagai aplikasi AI bersama dengan prosesor Nvidia, meski dalam jumlah yang lebih sedikit.
Tantangan di Tengah Kebutuhan Tinggi Komputasi AI
Meskipun AI semakin menjadi kebutuhan utama dalam teknologi modern, Arm menghadapi tantangan tersendiri karena perannya yang sedikit berbeda. Arm tidak memproduksi chip untuk pusat data atau perangkat keras utama AI. Perusahaan ini hanya menyuplai rancangan yang dipakai dalam pembuatan CPU yang melengkapi prosesor AI. Pada jajaran seri Blackwell milik Nvidia yang akan datang, CPU yang menggunakan teknologi Arm hanya melengkapi dua chip AI lainnya.
Ketidaklangsungan pendapatan dari kenaikan permintaan langsung untuk komputasi AI membuat Arm perlu lebih mengandalkan penjualan lisensi desainnya serta royalti dari setiap chip yang menggunakan teknologi mereka. Pendapatan Arm yang diproyeksikan untuk kuartal ketiga fiskal berkisar antara $920 juta hingga $970 juta, dengan titik tengah yang sesuai dengan perkiraan analis di angka $944,3 juta, menurut data dari LSEG. Ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil, tetapi tidak cukup kuat untuk memenuhi harapan investor yang menginginkan peningkatan lebih signifikan.
Model Pendapatan: Lisensi dan Royalti
Arm memperoleh pendapatan dari dua sumber utama: lisensi desain chip dan royalti yang dikumpulkan dari setiap chip yang menggunakan teknologi Arm. Ketika sebuah perusahaan chip atau elektronik besar melisensi teknologi Arm, mereka membayar biaya awal untuk menggunakan rancangan tersebut, dan setiap produk berbasis rancangan itu menghasilkan royalti berkelanjutan bagi Arm. Strategi ini memungkinkan Arm menjaga pendapatan stabil meski tidak terjun langsung dalam produksi chip fisik.
Namun, dengan pertumbuhan pesat dalam dunia AI, banyak investor berharap Arm akan mengambil keuntungan lebih besar dari perkembangan ini, seperti halnya Nvidia yang menjadi pemain besar di pasar chip AI. Hingga saat ini, peran Arm dalam AI masih lebih terfokus pada desain yang mendukung CPU yang digunakan dalam pusat data. Sementara itu, prosesor-prosesor Nvidia tetap menjadi perangkat utama untuk menangani beban komputasi berat yang dibutuhkan oleh sistem AI.
Prediksi Saham dari Analis Pasar
Morgan Stanley optimistis bahwa Arm akan setidaknya mencapai target yang ditetapkan sepanjang tahun ini, karena berbagai faktor pendorong yang mendukung perusahaan. Rata-rata peringkat saham Arm dari 36 analis Wall Street adalah “beli”, dengan target harga median sebesar $145 per saham. Angka ini menunjukkan optimisme di kalangan analis pasar terhadap potensi jangka panjang Arm, meskipun kinerja terkini belum sesuai dengan ekspektasi sebagian investor yang mengharapkan lebih dari segi pendapatan.
Meski demikian, harga saham Arm telah meningkat 92,5% sepanjang tahun ini, mengungguli sejumlah pesaingnya. Sebagai perbandingan, AMD mengalami penurunan 1,6%, sementara Qualcomm mengalami kenaikan sebesar 19,7% di periode yang sama. Lonjakan saham Arm yang begitu tinggi ini mungkin juga disebabkan oleh antisipasi pasar atas posisi Arm yang unik sebagai penyedia teknologi yang mendukung ekosistem chip global.
Perbandingan dengan Rasio Harga terhadap Laba (P/E)
Rasio harga terhadap laba (price-to-earnings atau P/E) juga menunjukkan bahwa saham Arm diperdagangkan dengan valuasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan para pesaingnya di industri chip. Rasio P/E Arm mencapai 75,4, yang lebih tinggi dari AMD di angka 30 dan Qualcomm di angka 14,9. Hal ini dapat menunjukkan bahwa investor bersedia membayar lebih untuk saham Arm karena ekspektasi pertumbuhan yang besar di masa depan, meskipun kinerja saat ini belum secara langsung memanfaatkan permintaan AI yang berkembang pesat.
Valuasi yang tinggi ini mencerminkan keyakinan pasar akan posisi Arm sebagai penyedia teknologi utama di industri chip, meskipun tantangan masih ada dalam memonetisasi permintaan AI secara langsung. Rasio ini juga mengindikasikan bahwa Arm berada dalam posisi berbeda dibandingkan Nvidia dan AMD, karena perusahaan ini lebih mengandalkan pendapatan berbasis royalti dan lisensi dibandingkan dengan penjualan chip fisik.
Prospek Masa Depan Arm di Industri Teknologi AI
Melihat tren industri, Arm memiliki potensi besar untuk memperluas kontribusinya dalam ekosistem teknologi AI. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat dan infrastruktur yang mendukung komputasi AI, Arm memiliki peluang untuk mengembangkan inovasi desain yang dapat meningkatkan ketergantungan pada teknologinya di pusat data dan perangkat AI. Meski saat ini Arm lebih berfokus pada rancangan CPU, perubahan tren dalam arsitektur chip di masa depan bisa membuka peluang baru bagi perusahaan ini.
Strategi Arm yang berfokus pada rancangan CPU berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan AI di masa depan. Seiring waktu, dengan permintaan yang terus meningkat, terutama untuk aplikasi AI di berbagai industri, Arm mungkin akan mengembangkan produk atau kolaborasi yang lebih strategis dengan produsen chip lainnya. Jika Arm mampu memanfaatkan peluang ini dengan baik, pertumbuhan jangka panjang di industri AI dapat memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.
Meskipun perkiraan pendapatan kuartal ketiga yang sesuai ekspektasi mungkin mengecewakan sebagian investor yang berharap pada pertumbuhan pendapatan yang lebih pesat, Arm tetap menjadi pemain penting di dunia desain chip. Dengan peningkatan tajam dalam harga sahamnya sejak IPO, serta rasio P/E yang tinggi, Arm menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang yang kuat di industri teknologi dan AI. Bagi investor yang mencari eksposur ke teknologi berbasis lisensi desain dan royalti, Arm tetap menjadi pilihan menarik yang menjanjikan perkembangan inovatif di masa mendatang.