WagonNews – Permintaan SpaceX untuk relokasi pabrik-pabrik komponen dari Taiwan mengundang banyak perhatian dalam industri teknologi global. Produsen peralatan dari Taiwan yang menjadi pemasok SpaceX, seperti Wistron NeWeb Corporation (WNC), Chin-Poon Industrial, dan Universal Microwave Technology, kini sedang memindahkan sebagian dari rantai produksi mereka ke luar negeri. Langkah ini diambil atas desakan SpaceX, yang mengkhawatirkan risiko geopolitik di sekitar Taiwan, dan Vietnam muncul sebagai lokasi pilihan.
Memahami Latar Belakang Relokasi
Menurut sumber dari perusahaan yang berkolaborasi dengan produsen komponen satelit di Taiwan, permintaan SpaceX didasari oleh kekhawatiran akan ketidakstabilan politik. Mengingat meningkatnya ketegangan antara Taiwan dan China dalam beberapa tahun terakhir, SpaceX melihat adanya risiko signifikan untuk tetap memusatkan produksi di wilayah yang rawan. Taiwan memiliki industri satelit bernilai miliaran dolar, dengan sekitar 50 perusahaan yang memproduksi komponen-komponen penting dan peralatan berbasis darat. Namun, kekhawatiran akan gangguan rantai pasok akibat konflik regional membuat SpaceX mempertimbangkan opsi yang lebih aman.
Penekanan SpaceX pada Vietnam
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa perusahaan Taiwan yang menjadi pemasok SpaceX mulai memindahkan pabrik mereka ke Vietnam. Misalnya, Wistron NeWeb Corporation (WNC) telah membuka pabrik di Provinsi Hanam, sekitar satu jam di selatan Hanoi. Pabrik ini memproduksi router dan peralatan jaringan untuk proyek internet satelit Starlink milik SpaceX. Seiring meningkatnya pesanan dari SpaceX, WNC bahkan berencana untuk menggandakan jumlah karyawannya di pabrik Hanam yang kini berjumlah sekitar 3.000 orang. Banner-baner yang menawarkan pekerjaan di pabrik ini terlihat di sekitar area, menandakan adanya kebutuhan besar akan tenaga kerja.
Vietnam juga muncul sebagai lokasi yang ideal karena komitmennya terhadap perlindungan hak kekayaan intelektual. Menurut seorang penasihat investasi di Vietnam, perwakilan SpaceX telah mengadakan pertemuan pada Maret 2023 lalu untuk membahas opsi produksi dan perlindungan kekayaan intelektual di Vietnam.
Investasi Besar-Besaran di Asia Tenggara
Selain WNC, Universal Microwave Technology juga telah melakukan investasi besar untuk membangun pabrik di Vietnam dan Thailand. Tujuannya adalah untuk memperluas kapasitas produksi dan menawarkan stabilitas yang lebih baik bagi klien internasional yang khawatir akan risiko geografis. Perusahaan ini menyebut bahwa peningkatan kapasitas produksi di luar negeri akan membantu meredakan kekhawatiran pelanggan terhadap risiko politik, meningkatkan pengakuan pelanggan, dan memperluas kemitraan dengan mereka.
Chin-Poon Industrial, yang juga merupakan pemasok SpaceX, telah menyatakan bahwa perusahaannya akan mengalihkan produksi dari Taiwan ke Thailand untuk memenuhi pesanan SpaceX, terutama atas dasar pertimbangan geopolitik. Namun, perusahaan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan di balik permintaan SpaceX ini.
Sumber industri yang mengetahui langkah-langkah SpaceX menyebutkan bahwa relokasi ini telah lama dipikirkan sebagai langkah mitigasi terhadap potensi ketegangan politik antara Taiwan dan China. China telah secara rutin melakukan latihan militer di sekitar Taiwan, dengan intensitas yang meningkat sejak tahun 2022. Latihan terbaru bahkan meniru skenario blokade, menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya gangguan signifikan pada rantai pasok global.
Vietnam: Magnet Baru bagi Pemasok Teknologi
Menurut pemerintah Vietnam, SpaceX telah mengindikasikan ketertarikannya untuk berinvestasi sebesar $1,5 miliar di negara tersebut. Meski masih belum jelas kapan dan untuk apa dana ini akan dialokasikan, Vietnam menunjukkan potensi besar sebagai pusat manufaktur satelit. Sumber dalam industri satelit di Taiwan menyebutkan bahwa SpaceX memiliki sekitar selusin pemasok langsung dari Taiwan yang bekerja sama dengan puluhan vendor lokal lainnya.
Selain WNC dan Universal Microwave Technology, Shenmao Technology, pemasok bahan solder untuk papan sirkuit yang juga bekerja sama dengan SpaceX, berencana mendirikan fasilitas di Vietnam dengan investasi sekitar $5 juta. Langkah ini menunjukkan bahwa pemasok teknologi dari Taiwan semakin melihat Vietnam sebagai alternatif yang stabil dan aman.
Respon Taiwan dan Implikasinya
Kementerian Ekonomi Taiwan telah merespon fenomena ini dengan menyatakan bahwa faktor politik jangka pendek seharusnya tidak mempengaruhi hubungan rantai pasok antara perusahaan satelit internasional dan produsen Taiwan. Namun, dengan meningkatnya frekuensi relokasi produksi ke luar negeri, terutama ke Vietnam dan Thailand, Taiwan mungkin menghadapi tantangan dalam mempertahankan posisi strategisnya di industri satelit global.
Meskipun pemerintah Taiwan menganggap bahwa hubungan rantai pasok tidak seharusnya terganggu oleh faktor politik, kenyataannya adalah semakin banyak perusahaan yang melihat adanya risiko nyata dan memilih langkah preventif. Langkah yang dilakukan SpaceX ini tidak hanya melindungi mereka dari potensi risiko politik, tetapi juga memungkinkan mereka untuk tetap mempertahankan rantai pasok yang stabil dalam situasi geopolitik yang tidak pasti.
Permintaan SpaceX untuk relokasi produksi dari Taiwan ke negara-negara Asia Tenggara, terutama Vietnam, mencerminkan ketidakpastian yang semakin meningkat dalam hubungan Taiwan-China. Ketegangan politik yang terus berlangsung membuat banyak perusahaan mempertimbangkan ulang lokasi produksinya. SpaceX, sebagai perusahaan teknologi besar dengan ketergantungan tinggi pada rantai pasok yang stabil, memilih untuk memitigasi risiko dengan mengalihkan produksinya ke negara-negara dengan kondisi geopolitik yang lebih aman.
Vietnam kini tampil sebagai salah satu pusat manufaktur yang menarik bagi para pemasok teknologi, menawarkan lingkungan yang lebih stabil dan sistem perlindungan kekayaan intelektual yang menjanjikan. Langkah relokasi ini bukan hanya mengenai stabilitas rantai pasok SpaceX, tetapi juga memberikan dorongan bagi Vietnam untuk berkembang sebagai pusat teknologi utama di Asia Tenggara.