WagonNews – Nvidia berhasil merebut gelar sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dari Apple, setelah kenaikan harga sahamnya yang mencapai rekor berkat permintaan luar biasa terhadap chip khusus kecerdasan buatan (AI). Pada Jumat lalu, nilai pasar Nvidia menyentuh angka $3,53 triliun, sedikit melampaui Apple yang berada di $3,52 triliun, menurut data LSEG. Meski pada akhirnya Nvidia menutup perdagangan dengan nilai pasar $3,47 triliun, sementara Apple tetap di angka $3,52 triliun, pencapaian ini menandai titik baru bagi Nvidia di dunia teknologi.
Para Raksasa Teknologi Penopang Wall Street
Selama 2024, Nvidia, Apple, dan Microsoft telah berperan besar dalam mengangkat nilai pasar saham Wall Street ke level tertinggi. Kapitalisasi pasar ketiganya saling bersaing, dengan Apple dan Microsoft sebelumnya bergantian merebut posisi teratas. Pada bulan Juni lalu, Nvidia sempat menduduki posisi teratas sebelum kembali disalip oleh Apple dan Microsoft.
Kini, posisi pasar Microsoft berada di angka $3,18 triliun, dengan sahamnya yang terus meningkat. Ketiga perusahaan ini menjadi penopang utama sektor teknologi dan memiliki pengaruh besar di pasar saham Amerika Serikat, khususnya dalam indeks S&P 500 yang memberi bobot besar bagi Nvidia, Apple, dan Microsoft.
Nvidia, Pemimpin Chip AI
Nvidia muncul sebagai pemasok dominan untuk chip AI, dan kini diakui sebagai pemain kunci dalam persaingan antara raksasa teknologi seperti Microsoft, Alphabet, dan Meta Platforms untuk menguasai teknologi masa depan. Dikenal sejak tahun 90-an sebagai perancang prosesor untuk gim video, Nvidia kini menjadi perusahaan yang memimpin industri chip AI yang penting untuk kebutuhan komputasi berteknologi tinggi.
Pertumbuhan saham Nvidia telah mencapai sekitar 18% hanya pada bulan Oktober ini, dipicu oleh pengumuman pendanaan sebesar $6,6 miliar oleh OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT. Saham Nvidia juga mendapat dorongan ketika Western Digital, perusahaan penyimpanan data, melaporkan laba kuartal yang melampaui perkiraan analis. Hasil tersebut meningkatkan optimisme terhadap permintaan data center, yang juga memberi keuntungan pada Nvidia dan produsen chip lainnya.
Kepercayaan Investor yang Meningkat pada AI
Russ Mould, direktur investasi di AJ Bell, menjelaskan, “Semakin banyak perusahaan yang menerapkan AI dalam operasional mereka sehari-hari, dan permintaan terhadap chip Nvidia tetap kuat.” Ia menambahkan, selama Amerika Serikat tidak menghadapi resesi besar, banyak perusahaan akan terus berinvestasi dalam kemampuan AI, yang memberikan angin segar bagi Nvidia.
Kenaikan saham Nvidia ke rekor tertinggi pada Selasa lalu juga didorong oleh laporan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) yang menunjukkan kenaikan laba kuartal ketiga sebesar 54%, lebih tinggi dari proyeksi, berkat lonjakan permintaan chip AI.
Apple Alami Tantangan di Pasar Smartphone
Di sisi lain, Apple menghadapi permintaan yang agak stagnan untuk produk iPhone-nya, khususnya di pasar Tiongkok. Penjualan iPhone di Tiongkok tercatat turun sebesar 0,3% pada kuartal ketiga, sementara penjualan smartphone Huawei justru melonjak 42%. Kondisi ini menjelang laporan kuartalan Apple yang dijadwalkan pada Kamis, di mana analis memperkirakan pendapatan Apple tumbuh sebesar 5,55% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai sekitar $94,5 miliar.
Kontribusi Besar untuk S&P 500
Nvidia, Apple, dan Microsoft memiliki pengaruh signifikan pada sektor teknologi bernilai tinggi serta pasar saham AS secara keseluruhan. Ketiga perusahaan tersebut menyumbang sekitar seperlima dari bobot indeks S&P 500. Harapan tinggi terhadap prospek AI, ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga AS secara substansial, serta awal musim laporan keuangan yang menggembirakan, mendorong S&P 500 mencapai titik tertinggi baru pada pekan lalu.
Saham Nvidia Makin Dilirik oleh Investor
Kenaikan tajam saham Nvidia telah meningkatkan daya tariknya bagi para pedagang opsi, dan data dari Trade Alert menunjukkan bahwa opsi Nvidia menjadi salah satu yang paling aktif diperdagangkan dalam beberapa bulan terakhir. Saham Nvidia telah melonjak sekitar 190% sepanjang tahun ini, didorong oleh ledakan AI generatif yang membawa proyeksi pendapatan Nvidia ke level baru.
Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, menyoroti bahwa prospek pendapatan Nvidia masih terlihat sangat positif. “Pertanyaannya adalah apakah aliran pendapatan ini bisa bertahan lama atau hanya didorong oleh sentimen investor yang sangat tinggi terhadap AI,” ujar Meckler. “Saya rasa Nvidia memahami bahwa untuk jangka pendek, angka-angka mereka kemungkinan akan tetap luar biasa.”