WagonNews – Perusahaan AI Nebius, yang berbasis di Amsterdam, mencatatkan debut yang penuh gejolak di bursa Nasdaq, di mana mereka berhasil bangkit dari penurunan tajam saat pembukaan perdagangan. Perusahaan ini sebelumnya merupakan bagian dari Yandex, yang sering disebut sebagai “Google Rusia.” Setelah pemisahan aset Yandex yang bernilai miliaran dolar, Nebius kini berfokus pada pasar cloud AI yang sedang tumbuh pesat.
Pada hari Senin, saham Nebius (NBIS.O) ditutup dengan kenaikan 5,6%, setelah sebelumnya mengalami penurunan signifikan sebesar 26% saat pembukaan pasar. Ini adalah pertama kalinya saham perusahaan diperdagangkan sejak Februari 2022, ketika perdagangan saham Yandex dihentikan akibat invasi Rusia ke Ukraina. Sebelum pemisahan, saham Nebius diperdagangkan di bawah ticker Yandex melalui perusahaan induk Yandex yang berbasis di Amsterdam. Namun, pada Juli 2024, Nebius lahir sebagai entitas baru setelah transaksi senilai $5,4 miliar yang memisahkan aset Yandex di Rusia dan internasional.
Nebius saat ini memiliki kapitalisasi pasar yang jauh berbeda dibandingkan saat masih berada di bawah Yandex. Dulu, Yandex mencapai nilai kapitalisasi pasar lebih dari $30 miliar, dengan berbagai bisnis yang mendatangkan pendapatan, seperti pencarian online, periklanan, dan layanan ride-hailing di Rusia. Namun, setelah pemisahan, Nebius kini fokus pada pasar cloud AI, yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan besar dalam beberapa tahun mendatang.
Tantangan dan Volatilitas di Pasar
Meskipun saham Nebius berhasil pulih dari penurunan awal, volatilitas yang tinggi masih mungkin terjadi di hari-hari awal perdagangan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kepemilikan saham oleh investor Barat, yang mencapai 78,1% dari total saham yang diperdagangkan secara bebas. Denis Buivolov, seorang investor pribadi di Nebius dan kepala penelitian di departemen modal ventura dan pre-IPO BCS, mengatakan bahwa volatilitas ini sangat dipengaruhi oleh para investor awal yang mungkin ingin segera menjual saham mereka.
Dalam analisisnya di situs keuangan Seeking Alpha, Buivolov menilai Nebius dengan valuasi sekitar $4,6 miliar, atau setara dengan $23 per saham. Penilaian ini berdasarkan rencana perusahaan serta perbandingan dengan perusahaan lain di sektor yang sama, seperti CoreWeave, Lambda Labs, dan Sacra.
Namun, nilai saham Nebius juga sangat bergantung pada seberapa besar minat dari para investor yang terdorong oleh hype di sektor AI. Menurut Dr. Jan-Oliver Strych, seorang penasihat untuk dana keluarga yang berinvestasi di Nebius, harga saham perusahaan akan dipengaruhi oleh “kejutan likuiditas positif” yang dihasilkan oleh permintaan besar dari investor AI, serta tekanan negatif dari para penjual yang terburu-buru.
Rencana Pertumbuhan dan Prospek Masa Depan
Nebius menargetkan pertumbuhan besar di pasar AI dan cloud computing. Mereka menyediakan layanan GPU (Graphics Processing Unit) dari Nvidia, serta layanan cloud berbasis AI lainnya. Perusahaan ini memperkirakan pendapatan mereka akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun mendatang. Pada hari Jumat lalu, Nebius mengumumkan proyeksi pendapatan sebesar $500 hingga $700 juta pada tahun 2025, angka ini diproyeksikan tiga hingga empat kali lipat dari pendapatan saat ini.
Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, Nebius merencanakan investasi besar pada infrastruktur dan kapasitas data center. Perusahaan ini berencana untuk menghabiskan antara $600 juta hingga $1,5 miliar untuk meningkatkan kapasitas pusat data mereka, yang tersebar di Finlandia, Prancis, dan Amerika Utara. Langkah ini menunjukkan bahwa Nebius tidak hanya siap bersaing di pasar cloud AI yang sedang berkembang, tetapi juga serius dalam memperluas jangkauan layanan mereka ke berbagai kawasan penting di dunia.
Perjalanan Setelah Pemisahan dari Yandex
Pemecahan aset Yandex menjadi dua entitas terpisah, yaitu Nebius yang fokus pada AI dan cloud, serta Yandex yang beroperasi di Rusia, merupakan hasil dari ketegangan geopolitik yang memuncak akibat invasi Rusia ke Ukraina. Langkah ini diambil untuk melindungi aset-aset internasional Yandex dari dampak sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia. Yandex, yang sebelumnya merupakan perusahaan teknologi terkemuka di Rusia dengan berbagai layanan seperti pencarian internet, ride-hailing, dan iklan online, harus beradaptasi dengan situasi baru setelah pemisahan.
Nebius, di sisi lain, muncul sebagai pemain baru di pasar cloud computing dan AI yang sangat kompetitif. Dengan banyaknya perusahaan teknologi yang berlomba-lomba mendominasi sektor ini, seperti CoreWeave dan Lambda Labs, Nebius harus menghadapi persaingan yang ketat. Namun, dengan dukungan dari investor internasional dan fokus pada teknologi AI, perusahaan ini memiliki potensi besar untuk tumbuh di masa depan.
Investor dan Tantangan Pasar
Kepemilikan saham Nebius yang sebagian besar dimiliki oleh investor Barat menunjukkan bahwa perusahaan ini masih memiliki daya tarik yang kuat bagi pasar internasional, meskipun muncul dari Yandex, yang berasal dari Rusia. Namun, volatilitas pasar di awal debutnya di Nasdaq menunjukkan bahwa banyak investor masih berhati-hati, terutama mengingat ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.
Nebius akan terus diawasi oleh para analis dan investor untuk melihat apakah perusahaan ini dapat memenuhi target pertumbuhannya, terutama dengan ambisi besar mereka untuk meningkatkan pendapatan dan kapasitas pusat data. Tantangan lainnya adalah persaingan ketat di pasar cloud AI, di mana perusahaan seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud telah memantapkan posisi mereka sebagai pemimpin pasar.
Nebius memasuki pasar Nasdaq dengan latar belakang yang menarik dan tantangan yang signifikan. Meskipun mengalami penurunan tajam saat pembukaan perdagangan, perusahaan ini berhasil pulih dan mencatatkan kenaikan yang cukup baik pada hari pertamanya. Dengan fokus pada pasar cloud AI dan rencana ekspansi besar-besaran, Nebius tampaknya memiliki prospek yang cerah di masa depan.
Namun, perjalanan mereka tidak akan mudah. Volatilitas saham di awal perdagangan menunjukkan bahwa investor masih hati-hati, dan perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka dapat bersaing dengan pemain besar di industri AI. Dengan dukungan dari investor internasional dan ambisi besar di bidang AI, Nebius siap menghadapi tantangan dan peluang yang ada di depan mereka.