WagonNews, Jakarta – ApeCoin, cryptocurrency yang terintegrasi dalam ekosistem Bored Ape Yacht Club (BAYC), terus mengalami fluktuasi dalam pasar kripto. Sebagai token ERC-20 berbasis Ethereum, ApeCoin diciptakan untuk memperkuat lapisan protokol yang terdesentralisasi, berfokus pada pengembangan inisiatif yang digerakkan oleh komunitas. Token ini semakin menjadi pusat perhatian dalam dunia kripto karena inovasi yang dibawanya, meskipun performa terbarunya menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Performa ApeCoin Terkini
Berdasarkan data dari Coinmarketcap pada 22 Oktober 2024, harga ApeCoin tercatat berada di angka Rp 23.045 dengan volume perdagangan harian mencapai sekitar Rp 188,06 triliun. Namun, dalam 24 jam terakhir, kripto ini mengalami penurunan sebesar 8,28 persen. Saat ini, ApeCoin memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 17,35 triliun, dengan suplai yang beredar sebanyak 306,8 juta dari total suplai maksimal 1 miliar koin.
ApeCoin diperdagangkan di berbagai bursa besar seperti Binance, FTX, Huobi, KuCoin, Bybit, dan Kraken. Meskipun harganya tengah mengalami tren penurunan, nilai fundamental ApeCoin dalam ekosistem kripto tetap signifikan, khususnya karena hubungannya dengan proyek Bored Ape Yacht Club dari Yuga Labs.
Mengenal Lebih Dalam Tentang ApeCoin dan Ekosistemnya
Sebagai proyek terdesentralisasi, ApeCoin bertujuan untuk memperkuat Ekosistem APE, sebuah ruang yang dibangun untuk mendukung pengembangan berbasis komunitas yang didukung oleh APE Foundation. Sebagian besar dari total suplai ApeCoin, yakni sekitar 62 persen, dialokasikan untuk Dana Ekosistem yang akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang dipilih oleh komunitas ApeCoin DAO.
DAO (Decentralized Autonomous Organization) ApeCoin juga merupakan pilar penting dalam tata kelola ekosistem ini. Pemegang ApeCoin memiliki hak untuk berpartisipasi dalam keputusan terkait arah ekosistem, termasuk bagaimana dana ekosistem dikelola. Proses tata kelola ini dilakukan secara terbuka dan tanpa izin, menciptakan ruang inklusif bagi semua pemangku kepentingan.
Selain fungsi tata kelola, ApeCoin juga membuka akses ke bagian tertentu dalam ekosistem, seperti game eksklusif, layanan khusus, dan berbagai peluang lainnya. Pengembang pihak ketiga dapat memanfaatkan ApeCoin sebagai alat untuk mengintegrasikan token ini ke dalam layanan mereka, termasuk game, proyek, atau aplikasi lainnya, sehingga memperluas penggunaan dan adopsi ApeCoin di luar sekadar alat transaksi.
Melirik Kripto PANDO Coin
Tidak hanya ApeCoin, kripto lainnya juga terus menunjukkan dinamika pasar yang menarik. Salah satu kripto yang patut diperhatikan adalah Pando Coin (PANDO). Dirancang untuk menciptakan lingkungan penjelajahan yang transparan dan berbasis pada penghargaan, PANDO menawarkan konsep baru dalam memberikan kompensasi kepada penggunanya melalui ekosistem berbasis Web 3.0.
Berdasarkan data dari Indodax, PANDO Coin mengalami penurunan sebesar 1,96 persen dalam 24 jam terakhir, dengan harga saat ini di level Rp 2,77. Volume perdagangan harian PANDO mencapai Rp 20,34 juta, dan kapitalisasi pasar PANDO sebesar Rp 2,28 miliar, dengan suplai maksimal 2 miliar PANDO yang sudah beredar seluruhnya.
Tujuan dan Visi Proyek PANDO Coin
PANDO Coin memiliki visi ambisius untuk menciptakan transparansi di internet melalui pendekatan baru dalam kompensasi berbasis kontribusi pengguna. Sebagai bagian dari upayanya dalam mencapai visi tersebut, Pando memulai dengan meluncurkan Pando Browser, browser bebas iklan yang juga dilengkapi dengan VPN gratis dan kemampuan penambangan hadiah.
Melalui Pando Browser, pengguna dapat merasakan manfaat finansial yang transparan sambil tetap menjaga tingkat privasi yang tinggi. Di masa depan, Pando juga berencana untuk memperluas ekosistemnya dengan meluncurkan layanan lain seperti messenger, game, serta Pando Market. Ini semua bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan bagi penggunanya.
Regulasi Kripto di Korea Selatan: Evaluasi Koin yang Beredar
Sementara itu, di Korea Selatan, regulasi terkait aset kripto semakin diperketat. Sekitar 20 bursa kripto bersama dengan badan perwakilan industri kripto telah menyepakati kode etik baru yang akan digunakan sebagai panduan dalam menilai lebih dari 1.300 koin kripto yang beredar di platform domestik.
Asosiasi Pertukaran Aset Digital (DAXA) menerbitkan standar peraturan mandiri yang akan mulai berlaku pada 19 Juli 2024, bersamaan dengan implementasi undang-undang perlindungan investor kripto yang diperkenalkan oleh Komisi Layanan Keuangan Korea Selatan (FSC).
Regulasi baru ini memberikan wewenang kepada bursa kripto untuk meninjau setiap koin yang terdaftar di platform mereka setiap enam bulan sekali guna memastikan bahwa koin tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan. Jika ada koin baru yang akan diperdagangkan, bursa harus melakukan peninjauan formal dan kualitatif untuk menentukan kelayakannya.
Selain itu, bursa juga diwajibkan untuk melakukan tinjauan pemeliharaan setiap tiga bulan untuk memantau koin yang sudah ada, guna memastikan koin tersebut tetap sesuai dengan pedoman yang berlaku. Bagi perusahaan kripto yang melanggar undang-undang baru ini, hukuman pidana atau denda yang cukup besar akan diberlakukan, termasuk penjara lebih dari satu tahun atau denda hingga lima kali lipat dari keuntungan ilegal yang diperoleh.
Regulasi ini menunjukkan komitmen serius Korea Selatan dalam melindungi investor kripto dan menciptakan pasar yang lebih aman dan transparan, terutama dengan semakin populernya aset kripto di negara tersebut.
Kesimpulan
Pasar kripto tetap menjadi area dinamis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk regulasi, inovasi teknologi, serta perilaku komunitas. ApeCoin, sebagai bagian dari ekosistem Bored Ape Yacht Club, dan Pando Coin, dengan pendekatannya terhadap transparansi internet, menunjukkan bagaimana kripto dapat digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari tata kelola hingga penghargaan finansial. Di sisi lain, regulasi yang ketat seperti yang dilakukan di Korea Selatan juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh para pemain di industri ini.
Disclaimer: Semua keputusan investasi berada di tangan pembaca. WagonNews tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang diambil. Pelajari dan analisis terlebih dahulu sebelum membeli atau menjual aset kripto.