
KBRN, Banda Aceh: Dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada 22 Oktober 2024, Forum Komunikasi Pimpinan Dayah (FKPD) Kota Subulussalam bekerja sama dengan Kementerian Agama setempat menggelar seminar nasional. Acara ini berlangsung pada Sabtu (19/10) di Aula Kantor Kemenag Kota Subulussalam dengan tema “Menjadi Santri Luar Biasa Menyongsong Generasi Emas 2045.”
Mustafa, Kepala Seksi Pendidikan Islam yang mewakili Kakankemenag Kota Subulussalam, menjelaskan mengenai Keputusan Dirjen Pendis No. 1262 tahun 2022. Keputusan ini mencakup panduan pengasuhan ramah anak di pesantren, yang mengatur sejumlah hal penting, seperti martabat dan hak asasi santri, kebutuhan nutrisi dan pakaian, privasi, akses pendidikan, layanan kesehatan, partisipasi, serta hubungan sosial di kalangan santri, termasuk pengaturan asrama.
“Kami ingin memastikan santri di Kota Subulussalam mendapatkan hak-hak mereka secara layak dan terhindar dari segala bentuk pembullyan yang kini tengah marak di media sosial,” ungkap Mustafa.
Penulis Penerjemah Profesional
Dalam acara tersebut, Muhammad Yusuf Sinaga, seorang penulis dan penerjemah buku yang berpengalaman di Malaysia dan Indonesia, memberikan materi berjudul “Santri Mahir Menulis dan Berbahasa.” Ia mengingatkan pentingnya literasi, mengingat masyarakat Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam hal minat baca.
“Santri seharusnya bisa memulai untuk menulis dan meningkatkan ketertarikan terhadap membaca,” jelas ketua Asosiasi Alumni Timur Tengah tersebut.
Hari Santri Nasional selalu menjadi momentum penting untuk menekankan nilai-nilai keberagaman dan pendidikan dalam Islam. Untuk memperingati HSN 2024, berbagai elemen seperti poster Hari Santri Nasional 2024 dan logo Hari Santri 2024 telah dirancang, menunjukkan semangat dan komitmen terhadap pendidikan santri di Indonesia. Banyak yang bertanya, kapan Hari Santri dirayakan, dan jawabannya adalah setiap tahun pada tanggal 22 Oktober. Selain itu, lagu Hari Santri juga menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan rasa syukur dan cinta terhadap santri serta nilai-nilai yang mereka junjung.
Dengan semakin dekatnya perayaan ini, diharapkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam mendukung santri dan pendidikan mereka, demi terwujudnya Generasi Emas 2045.