WagonNews – Pada tanggal 17 Oktober, Nvidia mencatatkan harga saham tertinggi sepanjang masa, sejalan dengan lonjakan harga saham produsen chip lainnya di Amerika Serikat. Lonjakan ini terjadi setelah prospek penjualan dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) yang positif meningkatkan optimisme investor terhadap permintaan prosesor untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI).
TSMC, yang dikenal sebagai produsen chip kontrak terbesar di dunia, menyampaikan perkiraan pertumbuhan pendapatan tahunan yang lebih tinggi dari ekspektasi. Perusahaan ini juga mengungkapkan bahwa penjualan chip AI akan berkontribusi pada pertengahan persentase belasan dari total pendapatan mereka sepanjang tahun ini. Berita ini menarik perhatian besar dari para investor, mengingat peran besar TSMC dalam produksi chip canggih, termasuk yang digunakan oleh perusahaan teknologi besar.
Saham TSMC yang terdaftar di Amerika Serikat naik lebih dari 11%, meningkatkan kapitalisasi pasar perusahaan tersebut hingga melebihi angka $1 triliun. Kabar ini semakin memperkuat keyakinan para investor terhadap masa depan produsen chip, terutama setelah lonjakan pengeluaran besar-besaran oleh perusahaan teknologi besar dalam dua tahun terakhir untuk mengembangkan dan menggunakan chip canggih.
Sebagai pelanggan utama TSMC dan salah satu pemimpin di bidang chip AI, Nvidia ikut merasakan dampak positif dari prospek tersebut. Harga saham Nvidia melonjak hampir 4% menjadi rekor tertinggi sebesar $140,89, sebelum akhirnya stabil dengan kenaikan sekitar 2% pada perdagangan sore. Rival kecil Nvidia, seperti Advanced Micro Devices (AMD), juga mengalami peningkatan hampir 1%, sementara saham Broadcom, Qualcomm, dan Micron masing-masing mengalami kenaikan antara 1% hingga 3,6%.
Dan Coatsworth, seorang analis investasi dari AJ Bell, menjelaskan bahwa karena Nvidia adalah salah satu pelanggan utama TSMC, hasil yang positif dari perusahaan Taiwan tersebut berimbas langsung pada Nvidia. Kinerja TSMC memberikan sinyal kuat tentang stabilnya permintaan untuk chip AI, yang semakin menjadi fondasi bagi banyak perusahaan teknologi di seluruh dunia.
Sementara itu, saham Intel juga meningkat sekitar 1%. Perusahaan tersebut tengah memperluas fasilitas fabrikasi chip mereka dalam upaya untuk menantang dominasi TSMC dalam manufaktur chip kontrak canggih. Namun, banyak analis memprediksi bahwa upaya Intel ini akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum mampu bersaing secara signifikan dengan TSMC.
Selain itu, prospek TSMC juga memberikan sedikit ketenangan bagi para investor, terutama setelah beberapa hari sebelumnya pasar chip diguncang oleh penurunan proyeksi dari ASML, produsen peralatan pembuatan chip terkemuka. ASML memperkirakan pemulihan permintaan semikonduktor yang lebih lambat dari ekspektasi untuk chip yang tidak berhubungan dengan AI. Meskipun demikian, optimisme di sektor chip AI tetap terjaga. “Beruntung, segala sesuatunya masih baik-baik saja di dunia AI,” kata Coatsworth. Ia menambahkan bahwa TSMC melihat permintaan kuat tidak hanya dari bisnis yang berhubungan dengan AI, tetapi juga dari pasar smartphone, yang menunjukkan bahwa sektor chip masih memiliki momentum yang solid.
Saham TSMC yang terdaftar di Amerika Serikat telah berlipat ganda sepanjang tahun ini, sementara Nvidia mengalami lonjakan fantastis hingga 180%. Hal ini didorong oleh antusiasme investor yang menggelontorkan miliaran dolar ke dalam saham perusahaan chip di tengah booming perdagangan “picks-and-shovels” di Wall Street, yang merujuk pada peran penting chip sebagai pondasi bagi perkembangan teknologi canggih di masa depan.
Pasar Chip yang Didorong Oleh AI
Pertumbuhan pesat Nvidia dan TSMC mencerminkan tren yang lebih luas dalam industri teknologi, di mana kecerdasan buatan memainkan peran sentral. Chip AI menjadi tulang punggung dari inovasi di berbagai bidang, mulai dari komputasi awan hingga perangkat seluler. Karena permintaan akan kecerdasan buatan terus melonjak, produsen chip seperti Nvidia dan TSMC berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan peluang besar ini.
Peningkatan pengeluaran dari perusahaan teknologi besar seperti Google, Amazon, dan Microsoft untuk infrastruktur AI semakin memperkuat permintaan chip canggih. Perusahaan-perusahaan ini mengandalkan Nvidia dan TSMC untuk menyediakan prosesor yang mampu menangani beban kerja komputasi yang semakin kompleks. Kombinasi antara peningkatan teknologi AI dan kebutuhan akan chip yang lebih kuat membuat kedua perusahaan ini menjadi sorotan utama di pasar saham.
Tantangan dan Peluang di Depan
Meskipun momentum positif di pasar chip sangat terasa, tantangan juga tidak dapat diabaikan. Industri semikonduktor adalah salah satu yang paling kompetitif dan terus berkembang, dengan pemain besar seperti Intel yang berusaha mengejar ketertinggalan. Intel, misalnya, tengah menginvestasikan dana besar untuk meningkatkan kapasitas produksinya dan menantang TSMC dalam hal fabrikasi chip canggih.
Namun, upaya Intel ini diperkirakan membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum bisa benar-benar memberikan dampak signifikan. Sementara itu, TSMC dan Nvidia tetap memimpin dalam hal inovasi teknologi dan dominasi pasar. Dengan AI yang menjadi fokus utama, peluang bagi kedua perusahaan ini masih sangat besar, dan para investor tampaknya masih sangat percaya akan prospek jangka panjang mereka.
Kesuksesan yang diraih oleh Nvidia dan TSMC menunjukkan bahwa permintaan untuk chip AI tidak hanya berkelanjutan tetapi juga memiliki potensi untuk terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Ini adalah berita baik bagi para pemain di sektor semikonduktor dan bagi pasar teknologi secara keseluruhan.
Dengan prospek yang cerah dari TSMC dan lonjakan permintaan chip AI, Nvidia telah mencapai rekor tertinggi dalam perdagangan sahamnya. Kenaikan ini tidak hanya mencerminkan kinerja perusahaan itu sendiri, tetapi juga mencerminkan tren yang lebih besar dalam industri chip secara keseluruhan. Nvidia dan TSMC adalah contoh nyata bagaimana perusahaan yang berinovasi di bidang kecerdasan buatan dapat memimpin pasar dan menciptakan nilai yang luar biasa bagi para investor.
Sementara tantangan di sektor ini tetap ada, optimisme tetap tinggi. Perusahaan teknologi besar terus menginvestasikan miliaran dolar ke dalam pengembangan infrastruktur AI, dan hal ini memberi ruang yang luas bagi produsen chip seperti Nvidia dan TSMC untuk tumbuh lebih lanjut.