WagonNews – Perusahaan produsen peralatan chip, ASML, baru-baru ini mengejutkan pasar dengan penurunan tajam pada proyeksi penjualan mereka untuk tahun 2025, yang memicu kekhawatiran di kalangan investor. Pasar saham semikonduktor terpukul akibat peringatan dari ASML tersebut, memicu penurunan nilai saham secara luas di industri chip global. Meskipun demikian, para analis menyarankan bahwa penurunan ini bukanlah pertanda dari kemunduran permintaan chip secara keseluruhan, melainkan lebih merupakan cerminan dari kapasitas pabrik yang berlebihan di industri ini.
ASML adalah pemimpin global dalam penyediaan peralatan canggih yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan seperti TSMC, Intel, dan Samsung untuk memproduksi chip semikonduktor. Penurunan proyeksi penjualan mereka untuk tahun 2025 diakui oleh perusahaan tersebut terjadi akibat melemahnya permintaan di beberapa segmen pasar semikonduktor yang lebih lama pulih dari perkiraan sebelumnya. Namun, para analis mengungkapkan bahwa penyebab penurunan ini lebih kepada kenyataan bahwa pabrik-pabrik chip di seluruh dunia telah membangun kapasitas yang signifikan selama pandemi, ketika permintaan untuk chip melonjak tajam.
Stok Peralatan Berlebihan Setelah Lonjakan Permintaan Chip Saat Pandemi
Selama masa pandemi, banyak perusahaan semikonduktor bergegas membangun kapasitas tambahan untuk memenuhi lonjakan permintaan chip yang melonjak akibat kebutuhan teknologi seperti komputer, ponsel, dan perangkat lainnya. Hal ini memicu investasi besar-besaran dalam peralatan dari ASML, yang sebagian besar bersifat mahal dan kritis untuk memproduksi chip generasi terbaru. Namun, seiring dengan stabilnya rantai pasokan global dan turunnya permintaan chip, perusahaan-perusahaan ini menunda pesanan baru untuk peralatan, menunggu sampai pabrik mereka benar-benar sibuk kembali sebelum memesan peralatan tambahan.
Akibat dari kondisi ini, ASML mengurangi perkiraan penjualan mereka, yang membuat saham mereka mengalami penurunan terburuk dalam 25 tahun terakhir. Proyeksi penjualan perusahaan pada tahun 2025 sekarang berada di kisaran €30 miliar hingga €35 miliar, yang mendekati batas bawah dari perkiraan sebelumnya.
Keefisienan yang Meningkat di Industri Chip
Salah satu alasan utama mengapa perusahaan semikonduktor seperti Intel, TSMC, dan Samsung menahan pesanan mereka dari ASML adalah karena mereka menjadi lebih efisien dalam menggunakan peralatan yang sudah mereka miliki. Teknologi yang dikembangkan oleh ASML, terutama mesin litografi ultraviolet ekstrim (EUV), memungkinkan pabrikan chip untuk membuat lebih banyak chip dengan lebih sedikit alat.
Menurut Dan Hutcheson, wakil ketua perusahaan analis TechInsights, penggunaan pabrik chip saat ini berada di sekitar 81%, sedangkan produsen biasanya baru memesan alat tambahan ketika kapasitas penggunaan mendekati 90-95%. Dengan tingkat efisiensi yang meningkat ini, perusahaan-perusahaan semikonduktor mampu menunda pesanan alat baru dari ASML, yang menyebabkan penurunan proyeksi penjualan ASML.
Pengurangan Langkah dalam Proses Produksi Chip
Selain peningkatan efisiensi penggunaan alat, perusahaan semikonduktor juga berhasil mengurangi jumlah langkah yang diperlukan untuk memproduksi chip dengan menggunakan teknologi terbaru. Handel Jones, CEO dari International Business Strategies, menjelaskan bahwa beberapa perusahaan, seperti Samsung, telah berhasil mengurangi jumlah langkah yang menggunakan mesin utama ASML dalam proses produksi chip mereka.
Sebagai contoh, Samsung mungkin dapat menggunakan teknologi etching chip terbaru untuk mengurangi jumlah langkah yang biasanya memerlukan penggunaan mesin EUV dari lima atau enam langkah menjadi hanya satu atau dua. Jika hal ini berhasil, Samsung akan memiliki kelebihan kapasitas yang signifikan untuk mesin-mesin tersebut, yang lebih lanjut menunda kebutuhan mereka untuk memesan peralatan tambahan dari ASML.
Meskipun demikian, Jones menekankan bahwa tren ini tidak berarti perubahan mendasar dalam industri chip secara keseluruhan. Permintaan untuk chip, khususnya chip yang dirancang untuk kecerdasan buatan (AI) dan memori khusus untuk AI, masih diproyeksikan akan terus tumbuh di masa depan. Menurutnya, ini hanyalah “koreksi sementara” dan permintaan jangka panjang untuk chip akan kembali stabil seiring dengan pemulihan pasar.
Dampak Jangka Pendek vs Jangka Panjang
Meskipun penurunan outlook ASML mengejutkan banyak pihak, para ahli industri menegaskan bahwa situasi ini lebih merupakan penyesuaian jangka pendek dalam kapasitas industri semikonduktor. Permintaan untuk chip, terutama yang terkait dengan AI, diperkirakan akan terus meningkat di masa depan, dan banyak perusahaan chip diharapkan untuk meningkatkan kapasitas mereka ketika pasar kembali ke tingkat normal.
Dalam jangka panjang, ASML diperkirakan akan tetap menjadi pemimpin global dalam penyediaan peralatan yang sangat penting bagi industri chip. Teknologi canggih mereka, termasuk mesin litografi ultraviolet ekstrim, masih menjadi kunci dalam pembuatan chip generasi berikutnya yang semakin dibutuhkan dalam berbagai aplikasi teknologi modern.
Penurunan proyeksi penjualan ASML untuk tahun 2025 lebih mencerminkan adanya kelebihan kapasitas di pabrik-pabrik semikonduktor global yang telah membangun stok alat selama pandemi. Dengan peningkatan efisiensi penggunaan alat, produsen chip besar seperti Intel, TSMC, dan Samsung menunda pesanan baru hingga kapasitas pabrik mereka mendekati batas penuh.
Namun, meskipun terjadi penurunan outlook jangka pendek, permintaan jangka panjang untuk chip, terutama chip AI, diperkirakan akan tetap kuat. Bagi ASML, tantangan ini hanyalah gangguan sementara di tengah perjalanan mereka untuk terus memainkan peran penting dalam industri teknologi global. Perusahaan chip diharapkan akan kembali memesan peralatan baru ketika permintaan pasar kembali meningkat, seiring dengan pertumbuhan kebutuhan teknologi yang terus berkembang.