WagonNews – Kepercayaan konsumen yang mulai pulih telah mendorong pertumbuhan belanja online di Eropa tahun ini, menurut laporan terbaru dari Ecommerce Europe. Seiring dengan itu, kehadiran pasar online berbiaya rendah seperti Temu yang dimiliki oleh PDD Holdings telah memperkuat persaingan di sektor ini.
Meskipun inflasi masih menjadi tantangan besar bagi daya beli konsumen di seluruh dunia, platform online yang menawarkan produk murah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Di Amerika Serikat, rumah tangga berpenghasilan rendah—dengan pendapatan tahunan $50.000 atau kurang—telah meningkatkan belanja online mereka lebih cepat daripada kelompok lainnya, berdasarkan penelitian dari Bank of America. Tren ini menunjukkan bahwa kompetisi harga online semakin ketat, terutama menjelang musim liburan yang krusial.
Kenaikan Pendapatan Ecommerce di Eropa
Pendapatan dari ecommerce di Eropa diperkirakan akan mencapai 958 miliar euro tahun ini, naik dari 887 miliar euro pada 2023, atau sekitar peningkatan sebesar 8%. Setelah disesuaikan dengan inflasi, peningkatan ini setara dengan sekitar 5%, menurut laporan Ecommerce Europe yang mencakup 38 negara di kawasan tersebut, termasuk Inggris.
Pencapaian ini menandai tahun pertama sejak 2021 di mana pendapatan ecommerce di Eropa kembali meningkat setelah memperhitungkan inflasi. Pada beberapa tahun sebelumnya, harga yang lebih tinggi telah mendorong konsumen untuk mengurangi jumlah barang yang mereka beli dan memilih barang dengan harga yang lebih murah. Kondisi ini membuat 2024 menjadi titik balik penting, di mana konsumsi mulai pulih di tengah masih tingginya tekanan inflasi.
Anton Delbarre, kepala ekonom di asosiasi ritel EuroCommerce, menjelaskan, “Kami memang belum sepenuhnya kembali ke tingkat kepercayaan konsumen sebelum krisis inflasi, tetapi kami sudah sangat dekat. Kami sedang mencapai ‘normal baru’ yang sedikit lebih pesimis daripada sebelumnya.”
Pasar Online Tiongkok Menjadi Pesaing Utama di Eropa
Namun, seiring dengan pulihnya belanja online di Eropa, muncul tantangan baru dari platform online Tiongkok seperti Temu. Temu menawarkan berbagai produk dengan harga yang sangat kompetitif, seperti sepatu hiking seharga 10 euro dan jam tangan pintar seharga 15 euro. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan pemain lokal yang harus bersaing dengan harga murah dari luar negeri.
Martin Gross-Albenhausen, wakil direktur asosiasi ecommerce Jerman BEVH, menyebut bahwa konsumen Jerman semakin beralih ke produk-produk murah dari Tiongkok. Hal ini membuat pemain lokal menghadapi tekanan yang lebih besar untuk menawarkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas atau layanan.
Niels Ralund, kepala ecommerce di Kamar Dagang Denmark, juga menyoroti dampak yang sama. Menurutnya, perusahaan seperti Temu menciptakan persaingan yang tidak adil di pasar Uni Eropa, karena mereka dapat menjual produk tanpa harus mematuhi peraturan yang sama ketatnya seperti yang berlaku untuk toko daring lokal di Denmark. Perusahaan Tiongkok ini sering kali dapat memotong biaya operasional yang dihadapi oleh pemain lokal, sehingga memberikan mereka keunggulan harga yang sulit disaingi.
Temu Menanggapi Tuduhan Persaingan Tidak Adil
Sebagai tanggapan atas kritik yang ditujukan pada mereka, juru bicara Temu menyatakan bahwa perusahaan tersebut sangat memperhatikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi setempat. Mereka juga berkomitmen untuk mendukung bisnis lokal, bahkan mengundang pedagang dari Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol untuk bergabung di platform mereka.
Kehadiran Temu di Eropa bukan hanya menawarkan pilihan produk murah bagi konsumen, tetapi juga membuka peluang bagi pengusaha lokal untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Namun, meskipun Temu telah menegaskan niat baik mereka, banyak pemain lokal yang merasa terbebani oleh ketidakseimbangan dalam aturan dan regulasi perdagangan lintas negara.
Persaingan Harga di Pasar Online Meningkat
Dengan semakin banyaknya platform ecommerce berbiaya rendah yang hadir di Eropa, persaingan harga menjadi semakin ketat. Konsumen, yang sebelumnya terdampak oleh krisis inflasi, kini lebih cenderung mencari produk dengan harga paling terjangkau. Ini membuat pemain lokal harus berpikir kreatif dalam menawarkan produk dan layanan mereka agar tetap relevan dan menarik bagi konsumen.
Di sisi lain, meskipun platform seperti Temu menghadirkan tantangan bagi pemain lokal, hal ini juga mendorong inovasi dalam strategi pemasaran dan pengembangan produk. Dengan harga yang lebih kompetitif dan berbagai penawaran menarik, pemain lokal harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan basis pelanggan mereka.
Di tengah perubahan ini, konsumen menjadi pemenang utama. Mereka mendapatkan lebih banyak pilihan dengan harga yang bervariasi, serta akses mudah ke produk dari berbagai negara. Akan tetapi, bagi para pelaku industri ecommerce, ini berarti harus bersaing lebih keras dan menghadapi tantangan regulasi yang lebih kompleks di masa mendatang.
Tantangan dan Peluang untuk Masa Depan Ecommerce di Eropa
Meskipun persaingan dengan platform luar negeri semakin ketat, pemain lokal di Eropa masih memiliki sejumlah keunggulan. Faktor seperti pengetahuan mendalam tentang preferensi konsumen lokal, jaringan logistik yang lebih kuat, serta kepercayaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun masih menjadi kekuatan utama bagi para pemain di pasar ecommerce Eropa.
Namun, pemain lokal juga perlu beradaptasi dengan cepat terhadap tren global yang sedang berkembang. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan meningkatkan layanan pelanggan, seperti memberikan opsi pengiriman yang lebih cepat atau memperluas metode pembayaran yang diterima, termasuk e-wallet dan sistem pembayaran digital lainnya. Selain itu, fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial juga menjadi nilai tambah yang dapat menarik konsumen Eropa yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan dan sosial.
Ke depan, industri ecommerce di Eropa kemungkinan besar akan terus mengalami transformasi. Dengan semakin pulihnya ekonomi dan meningkatnya kepercayaan konsumen, peluang untuk pertumbuhan tetap terbuka lebar, meskipun tantangan dari persaingan global tidak dapat dihindari. Kini, pemain lokal harus mampu menyeimbangkan antara menjaga keunggulan kompetitif mereka dan beradaptasi dengan dinamika baru di pasar ecommerce global.