WagonNews – Pada 7 Oktober, Super Micro Computer (SMCI.O) mengumumkan keberhasilan pengiriman lebih dari 100.000 prosesor grafis (GPU) per kuartal, sekaligus meluncurkan rangkaian produk pendingin cair terbaru. Berita ini membuat saham produsen server AI tersebut naik sekitar 14%, setelah mengalami penurunan selama beberapa minggu.
Permintaan AI yang Melonjak Mendorong Pertumbuhan Super Micro
Lonjakan teknologi kecerdasan buatan generatif (generative AI) telah meningkatkan permintaan perangkat keras yang diperlukan untuk memproses data dalam jumlah besar yang digunakan oleh teknologi AI ini. Super Micro, yang membuat server dengan chip AI terkemuka termasuk Nvidia (NVDA.O), menjadi salah satu penerima manfaat utama dari peningkatan permintaan ini. Dengan generasi AI yang membutuhkan pemrosesan data dalam skala besar, teknologi Super Micro menjadi sangat dibutuhkan.
Super Micro baru-baru ini berhasil mendistribusikan lebih dari 100.000 GPU yang dilengkapi dengan solusi pendingin cair (DLC) ke beberapa pabrik AI terbesar di dunia. Solusi ini tidak hanya memastikan efisiensi tetapi juga menawarkan metode pendinginan yang lebih hemat energi daripada teknik pendinginan udara tradisional yang masih banyak digunakan di pusat data lainnya.
Dengan keberhasilan ini, nilai pasar Super Micro diperkirakan akan bertambah lebih dari $3 miliar jika kenaikan saham terus berlanjut. Teknologi pendingin cair yang dikembangkan oleh perusahaan ini sangat dikenal karena kemampuannya dalam menghemat energi, menjadikannya lebih unggul dibandingkan dengan metode pendinginan udara.
Saham Nvidia Ikut Meningkat
Keberhasilan Super Micro ini juga memberikan dampak positif pada saham Nvidia, yang naik lebih dari 4% pada hari yang sama. Nvidia dikenal sebagai produsen chip AI terkemuka, dan peranannya dalam server-server buatan Super Micro jelas terlihat.
Tekanan Dari Short Sellers Tidak Menghalangi Lonjakan Saham
Kenaikan saham Super Micro di hari itu memberikan kelegaan bagi para investornya, setelah sebelumnya saham perusahaan ini mengalami penurunan akibat berbagai masalah, termasuk pengungkapan posisi short oleh Hindenburg Research pada bulan Agustus. Posisi short yang ada pada saham Super Micro diperkirakan lebih dari 20% dari free float perusahaan, yang bernilai sekitar $3,59 miliar menurut perusahaan riset pasar Ortex.
Menurut Ortex, “Apakah kenaikan ini terkait dengan upaya short seller untuk membeli kembali saham atau tidak, masih terlalu dini untuk diketahui. Namun, pada harga saat ini, penjual short mengalami kerugian jangka pendek dan mungkin memilih untuk menutup posisi mereka,” yang mungkin telah menambah kenaikan saham Super Micro pada hari itu.
Walaupun mengalami penurunan lebih dari 9% dalam dua minggu terakhir, saham Super Micro tetap mencatat kenaikan lebih dari 66% sejak awal tahun. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh booming Wall Street dalam perdagangan yang terkait dengan AI, yang dikenal sebagai perdagangan “picks-and-shovels.”
Peluncuran Produk Baru Meningkatkan Daya Saing
Selain pengiriman GPU dalam jumlah besar, Super Micro juga meluncurkan rangkaian produk pendingin cair terbaru yang memungkinkan kepadatan GPU per rak tertinggi, dengan kapasitas hingga 96 chip Nvidia B200 per rak. Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur AI besar yang rakus energi, dengan janji penghematan energi hingga 40% dan penghematan ruang hingga 80%. Menurut Gadjo Sevilla, analis senior AI dan teknologi untuk eMarketer, “Penghematan energi dan ruang yang signifikan ini merupakan inovasi besar untuk penyebaran AI berskala besar dan dapat menjadi pembeda utama dari para pesaing.”
Dengan keunggulan ini, Super Micro berhasil memposisikan diri sebagai pemimpin dalam solusi server untuk AI. Penghematan energi yang ditawarkan oleh produk mereka tidak hanya mengurangi biaya operasional bagi pengguna akhir, tetapi juga membantu perusahaan memenuhi target keberlanjutan lingkungan yang semakin ketat.
Teknologi Pendingin Cair Super Micro: Solusi Masa Depan
Keunggulan teknologi pendingin cair dari Super Micro tidak hanya terletak pada kemampuannya menghemat energi, tetapi juga dalam memaksimalkan penggunaan ruang di pusat data. Dalam era di mana infrastruktur AI semakin besar dan kompleks, solusi yang dapat mengurangi konsumsi energi dan ruang menjadi sangat penting.
Teknologi ini juga memberikan fleksibilitas lebih besar dalam desain pusat data, memungkinkan perusahaan-perusahaan AI besar untuk terus meningkatkan kapasitas pemrosesan mereka tanpa harus memperluas fisik ruang penyimpanan. Dengan kata lain, Super Micro tidak hanya memberikan solusi jangka pendek untuk kebutuhan AI saat ini, tetapi juga membangun pondasi untuk pertumbuhan jangka panjang.
Tantangan di Depan dan Harapan Masa Depan
Meskipun saat ini Super Micro sedang menikmati kesuksesan besar, tantangan tetap ada. Tekanan dari short seller seperti yang diungkapkan oleh Hindenburg Research menunjukkan bahwa masih ada risiko di pasar. Namun, dengan peningkatan permintaan untuk server AI dan teknologi mereka yang terus berkembang, Super Micro tampaknya siap menghadapi tantangan ini.
Seiring dengan pertumbuhan teknologi AI dan peningkatan kebutuhan perangkat keras yang mendukungnya, perusahaan-perusahaan seperti Super Micro berada di posisi yang tepat untuk terus berkembang. Produk-produk inovatif mereka, seperti solusi pendingin cair dan server AI berkinerja tinggi, memberikan mereka keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar yang semakin kompetitif.
Dengan permintaan global yang terus meningkat untuk teknologi AI, Super Micro diharapkan terus menjadi pemimpin dalam industri ini, menawarkan solusi yang lebih efisien dan lebih inovatif di masa mendatang.
Super Micro Menuju Keunggulan AI
Kenaikan saham Super Micro yang signifikan menunjukkan bahwa pasar mengakui potensi besar perusahaan ini dalam mendukung perkembangan AI. Dengan solusi pendingin cair yang inovatif dan pengiriman GPU dalam jumlah besar, Super Micro siap menghadapi tantangan masa depan dan terus berkembang di industri server AI. Terlepas dari tantangan yang mungkin dihadapi, perusahaan ini memiliki fondasi yang kuat untuk terus memimpin dalam era kecerdasan buatan yang terus berkembang pesat.