
WagonNews, Jakarta – Setelah menjalani masa tahanan di Amerika Serikat, Changpeng Zhao, miliarder kripto sekaligus mantan CEO Binance, kini bertekad untuk mendedikasikan hidupnya pada kegiatan amal serta berinvestasi di teknologi yang sedang berkembang pesat, seperti blockchain, kecerdasan buatan (AI), dan bioteknologi. Dalam pernyataan publik pertamanya setelah bebas, Zhao menyampaikan bahwa dirinya adalah seorang investor jangka panjang yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga dampak yang dapat diberikan melalui investasinya.
Dilansir dari sumber yang terpercaya Yahoo Finance, Sabtu (5/10/2024), Zhao mengungkapkan rencana barunya melalui platform edukasi daring nirlaba yang dinamai Giggle Academy. Platform ini, menurut Zhao, akan menjadi salah satu fokus utama dalam hidupnya di masa depan, serta akan didedikasikan untuk memberikan pendidikan kepada banyak orang. Lebih dari itu, ia juga berkomitmen untuk mengalokasikan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk kegiatan amal.
Setelah penjatuhan denda besar pada perusahaan Binance sebesar USD 4,3 miliar (sekitar Rp 65 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.279 per dolar AS), Zhao juga harus membayar denda pribadi sebesar USD 50 juta. Dia menjalani hukuman empat bulan di tahanan sebelum akhirnya dibebaskan pada 27 September lalu dari fasilitas pemasyarakatan di California.
Binance, yang dikenal sebagai bursa kripto terbesar di dunia, berperan besar dalam perdagangan aset digital dan derivatif yang terkait dengannya. Meskipun Zhao telah mengundurkan diri dari posisi CEO, tampuk kepemimpinan kini diambil alih oleh Richard Teng, yang dipercaya untuk meneruskan operasional Binance di bawah pengawasan ketat Departemen Kehakiman dan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan Departemen Keuangan Amerika Serikat.
Binance Perluas Jangkauan di Kazakhstan
Sementara itu, Binance terus memperluas jangkauannya di pasar internasional. Pada akhir September 2024, Binance mendapatkan lisensi penuh untuk menjalankan operasi perdagangan kripto di Kazakhstan, menandai langkah penting dalam ekspansi globalnya. Lisensi tersebut diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan Astana (AFSA), menjadikan Binance Kazakhstan sebagai platform aset digital pertama di negara tersebut yang mendapatkan izin penuh untuk mengoperasikan fasilitas perdagangan aset digital, bertindak sebagai broker, serta menyediakan layanan kustodian aset digital.
Menurut pernyataan resmi dari Binance, perolehan lisensi ini menjadi tonggak sejarah baru tidak hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk Asia Tengah secara keseluruhan. Kazakhstan kini menjadi negara pertama di kawasan tersebut yang memberikan persetujuan regulasi penuh kepada Binance, mencerminkan sikap positif negara itu terhadap teknologi finansial yang inovatif.
Proses untuk mendapatkan lisensi ini tidak mudah. Binance Kazakhstan harus melalui peninjauan yang ketat, termasuk audit keuangan mendalam dan sertifikasi ISO. Keseluruhan proses ini memastikan bahwa Binance mematuhi standar regulasi internasional, termasuk Undang-Undang Aktivitas Aset Digital AIFC dan regulasi anti-pencucian uang (AML).
Regulasi Mendorong Inovasi
Vishal Sacheendran, Kepala Pasar Regional Binance, memberikan pandangan optimis terkait perolehan lisensi tersebut. Menurutnya, kerangka regulasi yang progresif di Kazakhstan membuka peluang besar bagi perkembangan industri kripto di kawasan tersebut. Ia menekankan bahwa lisensi ini akan memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan adopsi aset digital di Asia Tengah.
Vishal menambahkan bahwa kepatuhan Binance Kazakhstan terhadap peraturan menunjukkan komitmen perusahaan untuk tidak hanya menjalankan operasional dengan transparansi, tetapi juga untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem kripto yang lebih sehat di kawasan tersebut. Dalam prosesnya, Binance Kazakhstan juga menjalani beberapa audit internal dan eksternal untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap semua regulasi yang berlaku.
Dengan lisensi penuh yang telah diperoleh, Binance Kazakhstan sekarang siap memperluas layanannya dan mendorong pertumbuhan sektor kripto di Asia Tengah, membuka jalan bagi inovasi finansial dan digital yang lebih luas di masa mendatang. Lisensi ini juga diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap kripto sebagai bagian penting dari sistem finansial masa depan.
Giggle Academy: Masa Depan Pendidikan Daring
Kembali kepada visi pribadi Zhao, platform Giggle Academy tampaknya menjadi bagian dari misi Zhao untuk tidak hanya berinvestasi pada teknologi maju, tetapi juga memberikan manfaat sosial melalui pendidikan. Dengan semakin berkembangnya teknologi blockchain dan AI, platform ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan konsep-konsep tersebut kepada publik yang lebih luas, sekaligus mendorong partisipasi aktif dalam inovasi.
Meskipun tantangan tetap ada, Zhao terlihat optimis dengan masa depan. Baginya, fase hidup ini bukan hanya soal mengelola kekayaan atau mengembangkan teknologi baru, tetapi juga memberi kembali kepada masyarakat. Dengan fokus pada pendidikan dan amal, Zhao berharap dapat berperan sebagai pendorong perubahan positif di dunia, terutama melalui teknologi.
Kesimpulannya, masa depan Changpeng Zhao pasca-Binance tampaknya penuh dengan komitmen untuk inovasi, amal, dan pendidikan. Dengan langkah-langkah seperti Giggle Academy dan dukungan kuat terhadap teknologi blockchain, bioteknologi, dan kecerdasan buatan, Zhao tampak siap untuk memasuki babak baru yang berfokus pada dampak sosial dan kemajuan teknologi di masa depan.
*Disclaimer: Semua keputusan investasi berada di tangan pembaca. WagonNews tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang diambil. Pelajari dan analisis terlebih dahulu sebelum membeli atau menjual aset kripto.