Kuala Lumpur, WagonNews Google mengumumkan pada hari Selasa bahwa investasi terbarunya di Malaysia akan menciptakan 26.500 lapangan kerja baru dan menambah lebih dari $3 miliar ke dalam perekonomian negara tersebut hingga tahun 2030. Langkah ini diiringi dengan pengumuman bahwa pembangunan pusat data dan wilayah Cloud baru mereka di Malaysia sudah dimulai.
Proyek pusat data senilai $2 miliar ini menyusul kemitraan multi-tahun yang diumumkan pada hari Senin dengan perusahaan teknologi lokal, Dagang NeXchange Berhad (DNEX), untuk menyediakan layanan Cloud berdaulat di Malaysia. Investasi ini menunjukkan komitmen Google dalam mendukung infrastruktur digital dan memfasilitasi adopsi teknologi baru di kawasan Asia Tenggara, termasuk kecerdasan buatan (AI).
Di sisi lain, Google juga mengungkapkan investasi sebesar $1 miliar di Thailand, yang juga akan digunakan untuk membangun pusat data dan wilayah Cloud guna memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat terkait layanan Cloud dan mendukung adopsi AI di kawasan tersebut.
Menurut Ruth Porat, Presiden dan Chief Investment Officer Google, investasi ini dirancang untuk memastikan performa dan keandalan tinggi dalam memenuhi permintaan terhadap layanan Cloud dan AI di seluruh negeri. Dalam sebuah acara di Malaysia, Porat menjelaskan bahwa pengembangan teknologi ini akan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Malaysia, seiring dengan lonjakan permintaan terhadap teknologi dan solusi berbasis Cloud.
Dorongan Digital untuk Ekonomi Malaysia
Investasi digital yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar, termasuk Google, telah mendorong pertumbuhan ekonomi Malaysia dalam beberapa waktu terakhir. Dengan laju pertumbuhan yang melebihi ekspektasi pasar pada dua kuartal terakhir, ekonomi Malaysia menunjukkan kemajuan yang signifikan. Selain itu, nilai mata uang ringgit juga menjadi salah satu yang paling kuat di Asia pada tahun ini.
Porat menambahkan bahwa salah satu fokus investasi Google di Malaysia adalah keberlanjutan lingkungan, termasuk inisiatif peningkatan kualitas air. Di samping itu, Google juga berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan digital warga Malaysia. Sejak tahun 2019, lebih dari 355.000 warga Malaysia telah menerima pelatihan terkait keterampilan digital melalui berbagai program Google.
Google bukan satu-satunya raksasa teknologi yang memperluas jejaknya di Asia Tenggara. Investasi ini merupakan bagian dari gelombang ekspansi perusahaan teknologi global yang terus berupaya memperkuat kehadirannya di kawasan dengan populasi muda dan melek teknologi yang mencapai 670 juta orang.
Gelombang Investasi Teknologi Global di Asia Tenggara
Sebelumnya pada tahun ini, Microsoft juga mengumumkan investasi di bidang layanan Cloud senilai $1,7 miliar di Indonesia. Sementara itu, Amazon merencanakan investasi besar-besaran di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk $9 miliar di Singapura, $5 miliar di Thailand, dan $6,2 miliar di Malaysia. Investasi dari perusahaan-perusahaan teknologi raksasa ini menandakan bahwa kawasan Asia Tenggara telah menjadi pusat perhatian bagi perkembangan teknologi dan ekonomi global.
Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, menyatakan bahwa pusat data dan investasi teknologi ini akan mendukung ambisi Malaysia untuk menjadi pemimpin regional di sektor teknologi, termasuk dalam pengembangan AI.
“Secara regional, permintaan terhadap solusi pemrosesan dan penyimpanan data meningkat secara signifikan, dan Malaysia berada dalam posisi yang baik untuk memenuhi permintaan tersebut,” ungkap Tengku Zafrul dalam acara tersebut.
Dengan potensi pertumbuhan pasar yang besar, Malaysia menjadi salah satu negara yang diincar oleh perusahaan teknologi global. Infrastruktur digital yang semakin maju, ditambah dengan dukungan dari pemerintah, menjadikan negara ini tempat yang ideal untuk investasi teknologi.
Masa Depan Teknologi dan Ekonomi di Malaysia
Investasi teknologi global, khususnya di sektor Cloud dan AI, diprediksi akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi Malaysia dalam beberapa tahun ke depan. Dengan pembangunan pusat data baru dan kolaborasi antara Google dan perusahaan teknologi lokal, Malaysia diharapkan bisa menjadi pusat pengembangan teknologi di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, investasi ini tidak hanya akan menguntungkan sektor teknologi, tetapi juga akan berdampak pada sektor-sektor lain seperti pendidikan, pelatihan tenaga kerja, dan keberlanjutan lingkungan. Inisiatif seperti peningkatan keterampilan digital melalui program pelatihan Google dan pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan akan membantu Malaysia untuk bersaing di pasar global yang semakin digital.
Dengan lonjakan permintaan terhadap solusi Cloud dan teknologi AI, Malaysia berada di jalur yang tepat untuk memanfaatkan tren global ini dan menjadi pemain kunci di pasar teknologi Asia Tenggara. Dukungan dari perusahaan-perusahaan teknologi global, ditambah dengan kebijakan pemerintah yang mendukung, akan menjadi faktor penting dalam keberhasilan negara ini untuk menjadi pusat inovasi teknologi di kawasan.
Google, bersama dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya, terus berinvestasi dalam infrastruktur digital di Asia Tenggara, yang akan membentuk masa depan ekonomi dan teknologi di kawasan ini. Malaysia, dengan dukungan dari inisiatif investasi seperti ini, siap untuk menghadapi tantangan dan peluang yang muncul di era digital.