PROBOLINGGO, WagonNews – Puluhan umat Hindu di Kota Probolinggo turut rayakan Hari Raya Galungan, yang dimana menjadi sebuah hari suci yang dirayakan setiap 210 hari. Pada Rabu (25/9/2024) malam, umat Hindu bergabung di Pura Dharma Bhakti, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, untuk melaksanakan ritual dan doa bersama.
Hari Raya Galungan 2024 menjadi momen penting untuk memperbanyak rasa syukur kepada Tuhan atas segala keberkahan yang telah diberikan. Selain itu, umat Hindu juga memanjatkan doa agar seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Kota Probolinggo, selalu diberikan kedamaian dan keselamatan.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Probolinggo, I Nyoman Harayasa (60), mengungkapkan bahwa persiapan untuk menyambut Hari Raya Galungan dimulai sejak 25 hari sebelumnya melalui perayaan Tumpek Uduh. “Tumpek Uduh adalah waktu bagi kami untuk berterima kasih atas keberkahan Tuhan yang diwujudkan dalam bentuk tumbuh-tumbuhan,” jelasnya.
Dalam perayaan Galungan, berbagai hasil bumi digunakan sebagai persembahan (banten) yang dipersembahkan kepada Yang Kuasa. Setelah persembahan diberikan, hasil bumi tersebut dinikmati bersama oleh umat yang hadir. “Ini adalah bagian dari wujud rasa syukur kami,” ujar I Nyoman.
Pembersihan Lingkungan Dan Persiapan Galungan
Selain persembahan, pembersihan lingkungan di sekitar pura dan rumah juga menjadi bagian penting dalam persiapan Galungan. “Dengan membersihkan lingkungan, kami menunjukkan rasa pengabdian kepada alam dan Tuhan atas segala berkah yang telah diberikan,” katanya.
Pada tahun ini, umat Hindu di Probolinggo mengangkat harapan besar melalui doa yang dipanjatkan. Di tengah dinamika sosial dan politik, seperti adanya pilkada dan isu megatrust, umat Hindu berharap agar Indonesia tetap dalam kedamaian. “Dalam perayaan Galungan ini, kami memanjatkan doa agar kedamaian selalu terjaga di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Rahajeng Rahina Galungan 2024! Semoga seluruh umat Hindu senantiasa diberikan keselamatan dan kedamaian di tahun ini.