Sate klathak adalah sajian ikonik dari Bantul, Yogyakarta, yang terkenal dengan keunikan cara penyajian dan bahan yang digunakan. Yang membuatnya berbeda adalah tusuk sate yang terbuat dari batang ruji atau jari-jari roda sepeda. Batang ruji logam ini dikenal efisien dalam menghantarkan panas, sehingga memungkinkan daging kambing untuk matang dengan cepat dan merata dari dalam. Biasanya, sate klathak disajikan bersama kuah gulai atau tengkleng yang berbahan dasar tulang kambing, namun tak jarang pula dinikmati dengan sambal kecap sebagai pendamping yang lezat.
Resep berikut adalah adaptasi dari resep yang dipopulerkan oleh Bu Alifah Lestari. Meskipun bumbu yang digunakan tetap sama, cara pengempukan daging yang diterapkan berbeda. Dalam resep asli, daging kambing dikempukkan dengan memanfaatkan nanas parut, sedangkan dalam versi ini, teknik yang digunakan adalah dengan menambahkan minyak ke dalam proses marinasi. Penggunaan minyak sebagai bahan pengempuk telah terbukti efektif, sehingga daging yang dihasilkan menjadi empuk layaknya daging kambing muda dan tidak alot.
Bahan-Bahan yang Diperlukan
- Daging Kambing: 250 gram
- Bawang Putih: 2 siung, dihaluskan
- Garam: 1/3 sdt
- Ketumbar Bubuk: 1/3 sdt
- Minyak Goreng: 1 sdm
Bahan untuk Sambal Kecap:
- Bawang Merah: 2 siung, dipotong kecil
- Cabai Rawit: 5 butir, dipotong kecil
- Tomat: 1 buah, dipotong-potong
- Kecap Manis: 50 ml
Kuah Pelengkap (opsional):
- Tulang Kambing untuk Tengkleng: (tanpa santan)
- Tulang Kambing untuk Gulai: (dengan santan)
Langkah-Langkah Memasak Sate Klathak
1. Persiapan Daging
Pertama-tama, bersihkan daging kambing dengan cara mencucinya secara cepat. Pencucian daging sebaiknya dilakukan hanya sebelum proses marinasi agar daging tidak menjadi keras. Campurkan bawang putih yang telah dihaluskan, ketumbar, garam, dan minyak ke dalam wadah berisi daging. Marinasi selama 30 hingga 60 menit di dalam kulkas agar bumbu dapat meresap dengan baik dan daging menjadi lebih rileks.
2. Menyiapkan Tusuk Sate
Siapkan batang ruji yang telah diolesi dengan sedikit minyak. Tusukkan daging yang sudah dimarinasi ke dalam ruji tersebut. Meskipun kami menggunakan bahan logam yang serupa, tusuk sate ini akan memberikan nuansa yang khas pada sate klathak.
3. Proses Memanggang
Panggang daging yang telah ditusuk di atas bara api atau alat panggang lain. Pastikan untuk membolak-balik daging secara berkala agar matang sempurna sesuai dengan tingkat kematangan yang diinginkan. Dalam resep ini, Anda akan mendapatkan enam tusuk sate, yang cukup untuk tiga porsi (dua tusuk per porsi).
4. Penyajian
Sajikan sate klathak yang sudah matang dengan kuah tengkleng atau gulai kambing yang kaya rasa. Kuah ini menambah cita rasa yang nikmat dan melengkapi pengalaman menikmati sate klathak.
5. Alternatif Menikmati
Jika Anda ingin variasi, sate klathak juga sangat lezat jika dinikmati dengan sambal kecap. Kombinasi rasa manis dan pedas dari sambal ini akan memberikan sensasi tersendiri saat menyantap sate.
Sate klathak merupakan salah satu kuliner tradisional yang mengundang selera dan layak dicoba. Keunikan dari penggunaan tusuk sate yang terbuat dari ruji sepeda hingga cara pengolahan daging yang khas menjadi daya tarik tersendiri. Melalui resep ini, Anda bisa merasakan cita rasa autentik dari Yogyakarta di rumah. Dengan bumbu yang sederhana dan cara memasak yang tidak terlalu rumit, siapapun dapat mencoba membuat sate klathak yang menggugah selera ini.
Selamat mencoba resep sate klathak, dan nikmati kelezatannya bersama keluarga atau teman-teman Anda!