Medan – Seorang anak perempuan berinisial K (6), siswa sekolah dasar di Medan, Sumatera Utara, menjadi korban kekerasan fisik yang dilakukan oleh ibunya, DF (38). Tidak hanya disabet dengan tali pinggang, K juga dilaporkan mendapat perlakuan kekerasan lain, seperti dipukul dan diinjak.
Kapolrestabes Medan, Kombes Teddy Jhon Sahala Marbun, menyatakan bahwa saat ini K sedang menjalani perawatan akibat luka-luka yang cukup serius. “Kami melihat ada bekas memar yang masih jelas. Butuh waktu agar kondisinya pulih sepenuhnya,” katanya.
Kekerasan ini terjadi di kediaman pelaku dan korban di kawasan Jalan Pasar 1, Medan Sunggal, pada Jumat (20/9). Teddy mengungkapkan bahwa penganiayaan ini bukan kali pertama terjadi.
Tidak hanya K, adik laki-lakinya yang berinisial V (11) juga menjadi sasaran kekerasan, meski insiden yang menimpa V tidak separah apa yang dialami oleh K.
“Berdasarkan rekaman CCTV, anak perempuan tersebut mengalami kekerasan fisik berupa sabetan tali pinggang dan diinjak di bagian perut. Luka-luka yang diderita K jauh lebih serius dibandingkan dengan adik laki-lakinya, V, walaupun kekerasan ini kerap dilakukan oleh ibu mereka,” jelas Teddy.
Kejadian ini pertama kali terungkap ketika salah satu guru K melihat bekas luka di punggungnya dan segera melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.
Menurut Teddy, penyebab kekerasan tersebut diduga karena rasa kesal yang dipicu oleh hilangnya stiker sekolah milik K. “Motifnya mungkin karena emosi. Terkadang, seorang ibu yang sedang menghadapi tekanan akan melampiaskan amarahnya pada anak,” tambahnya.