WagonNews, Jakarta – Kepala Global ETF di Grayscale Investments, Dave Lavalle, memprediksi bahwa Exchange-Traded Funds (ETF) berbasis kripto akan semakin pesat dengan hadirnya lebih banyak pilihan aset kripto.
Sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui ETF Bitcoin pada Januari dan ETF Ethereum pada Juli, menandai langkah besar dalam regulasi. Lavalle mengungkapkan keterkejutannya atas persetujuan cepat untuk ETF Ethereum, mengingat awalnya pasar meragukan niat SEC.
Grayscale, sebagai salah satu pemain utama dalam ranah ETF kripto, saat ini mengelola lebih dari USD 25 miliar atau sekitar Rp 395,6 triliun dalam bentuk aset di seluruh produk yang terdaftar di AS, termasuk dana Bitcoin dan Ethereum tunggal.
Beberapa proposal ETF kripto lain sedang menunggu lampu hijau dari regulator, seperti ETF Solana dan produk diversifikasi seperti Hashdex Nasdaq Crypto Index. Bursa efek utama seperti Nasdaq juga ingin segera meluncurkan opsi ETF Bitcoin dan Ethereum.
Sejak kemunculannya, ETF kripto telah menarik minat besar dari berbagai pihak, terutama lembaga keuangan. Lavalle menyoroti hal ini dengan mencatat arus masuk lebih dari USD 15 miliar, tiga kali lipat dibanding arus masuk ETF terbesar dalam sejarah setahun terakhir.
Kemenangan Grayscale dan Pengaruhnya di Pasar Kripto
Di sisi lain, kemenangan hukum Grayscale melawan SEC mengenai ETF Bitcoin telah mendorong peningkatan volume perdagangan kripto secara signifikan. Hanya beberapa jam setelah kemenangan Grayscale di Pengadilan Negeri Kolombia, pasar kripto dan saham terkait menunjukkan penguatan.
Pada 29 Agustus, seorang hakim federal di Washington membatalkan keputusan SEC yang menolak peluncuran ETF Bitcoin Grayscale. Kemenangan penting ini membawa optimisme bahwa ETF Bitcoin pertama di AS akan segera hadir, memicu perubahan besar pada dinamika pasar.
Tidak lama setelah putusan diumumkan, volume perdagangan Bitcoin melonjak 44 persen, dan lebih dari 37.680 BTC ditarik dari bursa. Beberapa investor tampak mengambil keuntungan jangka pendek, sementara harga BTC naik 5 persen dalam waktu singkat setelah pengumuman tersebut.
Masa Depan ETF Bitcoin di AS
Meski putusan pengadilan menjadi pukulan bagi SEC, hal ini tidak serta-merta membuka jalan bagi ETF Bitcoin spot. SEC menyatakan sedang meninjau keputusan pengadilan, sementara Grayscale juga memeriksa dengan seksama implikasi putusan tersebut.
CEO Grayscale, Michael Sonnenshein, tetap optimis meski perusahaan belum menerima komunikasi lebih lanjut dari SEC.
“Tidak ada alasan bagi SEC untuk terus menolak produk ini masuk ke pasar,” ujar Sonnenshein dalam sebuah wawancara.
Momen krusial ini berpotensi menjadi preseden yang dapat membuka pintu bagi instrumen keuangan serupa untuk mendapat persetujuan regulasi.
Penangkapan Dua Penipu Kripto di AS
Di tengah berita terkait regulasi, FBI menangkap dua pemuda terkait pencurian Bitcoin senilai USD 230 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun dari seorang warga di Washington D.C.
Menurut laporan, Malone Lam (20) dan Jeandiel Serrano (21) dituduh mencuri dan mencuci lebih dari 4.100 Bitcoin. Keduanya menggunakan beberapa alias daring serta teknik canggih untuk mengakses akun korban dan mencuci hasil kejahatan sejak Agustus 2024.
Penangkapan ini merupakan hasil investigasi yang dibantu oleh penyidik blockchain ternama, “ZachXBT”, yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi para pelaku.