WagonNews, Jakarta – Pergerakan harga kripto terus mengalami perubahan dinamis setiap harinya, termasuk Bitcoin (BTC) dan deretan kripto teratas lainnya.
Jadi, bagaimana performa harga kripto hari ini? Mari kita lihat detailnya. Total kapitalisasi pasar kripto global saat ini mencapai USD 2,71 triliun, meningkat 1,03 persen dari hari sebelumnya. Pangsa pasar terbesar masih dipegang oleh Bitcoin (BTC) dengan kapitalisasi USD 1,24 triliun, diikuti oleh Ethereum (ETH) dan sejumlah aset kripto lainnya.
Harga Bitcoin (BTC) hari ini berada di level USD 62.778, naik 0,83 persen dalam 24 jam terakhir dan 8,16 persen dibandingkan pekan lalu. Sementara itu, Ethereum (ETH) dihargai USD 2.447, meningkat 2,04 persen dalam sehari dan 3,84 persen dibandingkan minggu lalu.
Tether (USDT) dipatok di USD 1, dengan kenaikan tipis 0,01 persen baik secara harian maupun mingguan. BNB dihargai USD 560,67, mengalami peningkatan sebesar 0,02 persen dalam 24 jam terakhir dan naik 3,18 persen dari minggu lalu.
Solana (SOL) diperdagangkan di USD 141,7, mencatat kenaikan sebesar 4,38 persen dari hari kemarin dan 4,72 persen dalam sepekan.
USDC masih stabil di harga USD 1 dari hari sebelumnya dan pekan lalu.
XRP saat ini berada di USD 0,58, mengalami penurunan sebesar 1,02 persen dari kemarin, tetapi naik 4,11 persen dari minggu lalu.
Dogecoin (DOGE) dihargai USD 0,103, turun 0,75 persen secara harian namun meningkat 1,48 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Toncoin (TON) diperdagangkan di USD 5,61, dengan penurunan 0,64 persen dalam 24 jam terakhir dan turun 0,07 persen dari minggu lalu.
Sementara itu, TRON (TRX) dihargai USD 0,151, naik 1,25 persen dalam sehari dan turun 0,06 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Peringatan: Semua keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda. Pastikan untuk melakukan riset dan analisis sebelum membeli atau menjual aset kripto. WagonNews tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang terjadi akibat keputusan investasi Anda.
Regulator AS Gencar Tindak Penipuan Kripto di Media Sosial
Sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah mengambil tindakan terhadap sejumlah individu dan entitas terkait skema penipuan investasi yang melibatkan platform mata uang kripto palsu seperti Nanobit dan Coinw6.
Para pelaku diduga memanfaatkan aplikasi seperti WhatsApp, LinkedIn, dan Instagram untuk menjerat investor sebelum akhirnya mengalihkan dana mereka secara ilegal.
“Ini adalah langkah penegakan pertama SEC yang menargetkan penipuan jenis ini,” ujar regulator, dikutip dari News.bitcoin.com, Rabu (18/9/2024).
Direktur Divisi Penegakan Hukum SEC, Gurbir S. Grewal, menjelaskan bahwa penipuan investasi berbasis hubungan, termasuk di sektor aset kripto, dapat menyebabkan kerugian besar bagi investor ritel. Ancaman ini semakin meningkat seiring dengan maraknya penipuan semacam ini.
“Pada kedua kasus ini, kami menduga para penipu menciptakan ekosistem kripto palsu yang memberikan informasi keliru kepada investor,” tambah Grewal.
Laporan pengaduan mengungkapkan bahwa skema NanoBit, yang berlangsung dari Oktober 2023 hingga Juni 2024, melibatkan penyamaran pelaku sebagai profesional keuangan di WhatsApp, memikat investor untuk bertransaksi di platform perdagangan kripto palsu, yang berhasil meraup lebih dari USD 2 juta atau sekitar Rp 30,7 miliar.
Kasus Kedua: Manipulasi Relasi Sosial
Dalam kasus kedua, yang terjadi antara Juli 2022 hingga Desember 2023, para pelaku menggunakan media sosial untuk membangun relasi romantis dengan korban sebelum membujuk mereka untuk berinvestasi di produk kripto palsu.
“Ketika korban mencoba menarik keuntungan mereka, para pelaku diduga meminta pembayaran tambahan untuk pajak atau biaya. Mereka juga mengklaim bahwa aset kripto korban dibekukan sebagai bagian dari investigasi hukum atau menggunakan hubungan romantis tersebut untuk memeras korban,” jelas SEC.
Menanggapi kasus ini, SEC mengajukan tuntutan perdata dan sanksi kepada para pelaku, serta meminta perintah pengadilan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kasus ini menjadi pengingat bagi publik untuk lebih waspada terhadap peluang investasi yang dipromosikan oleh orang asing di media sosial,” tutup Grewal.
Investor Kripto Terkenal Alami Kerugian Besar
Sebelumnya, James Fickel, yang dikenal sebagai salah satu investor kripto tersukses di dunia, harus menelan kerugian besar.
Mengutip laporan Lookonchain, Rabu (18/9/2024), Fickel mengalami kerugian sekitar USD 43,7 juta atau Rp 671 miliar dari perdagangannya di pasangan BTC/ETH, yang disebabkan oleh volatilitas pasar kripto.
Fickel memulai perdagangan kripto pada Januari 2024 dan terus berlanjut hingga Juli, saat ia meminjam 3.061 Wrapped Bitcoin (WBTC) senilai sekitar USD 172 juta dari Aave. Ia kemudian menukarkan WBTC tersebut dengan 56.445 ETH. Meski pada awalnya menguntungkan, kondisi pasar yang berbalik arah membuat strateginya gagal.
Pada Agustus 2024, Fickel merumuskan strategi baru dengan membeli dan menukar WBTC lagi, meskipun terus mengalami kerugian. Dia menggunakan 12 juta USDC untuk membeli 211 WBTC, yang kemudian ia tukar dengan 16.000 ETH, dan membeli 671 WBTC lagi senilai USD 39,9 juta untuk melunasi utangnya ke Aave.
Namun, harga Ethereum yang terus merosot menyebabkan Fickel mengalami kerugian lebih lanjut.
Ethereum memang telah menunjukkan performa yang kurang baik dibandingkan Bitcoin sejak awal tahun. Harga ETH relatif terhadap Bitcoin telah turun 24 persen sepanjang tahun ini dan 9 persen hanya dalam satu bulan terakhir, menyebabkan kerugian besar pada portofolio Fickel.
Menurut laporan Arkham Intelligence, meskipun Fickel masih memegang aset kripto senilai USD 400 juta atau Rp 6,1 triliun, hampir semua investasinya terkunci karena ia memiliki utang sebesar USD 130 juta atau Rp 2 triliun dari Aave.