Milan, WagonNews – Prada membawa konsep distorsi pada koleksi busana wanita mereka untuk musim semi-musim panas 2025 di Milan Fashion Week. Dalam peragaan ini, Prada mengeksplorasi desain yang inovatif seperti rok yang tergantung dari sabuk, kacamata dengan lensa yang sangat besar, dan topi unik tanpa bagian atas.
Desainer Miuccia Prada dan Raf Simons membuka pertunjukan bertajuk “Infinite Present” dengan gaun bertali motif bunga, dilanjutkan dengan gaun hitam yang dihiasi cincin metalik, sentuhan dekoratif yang hadir di beberapa pakaian lainnya.
Model di atas panggung mengenakan rok perak mengkilap, sebagian dengan aksen lubang tembus pandang, serta celana ketat berwarna-warni yang berubah menjadi celana panjang. Selain itu, ada pula celana berpotongan rapi serta rok yang tergantung dari sabuk, sebuah elemen yang menonjol di seluruh koleksi ini. Sabuk-sabuk tersebut juga hadir pada tas tangan, serta bergelantung rendah di pinggul salah satu model.
Koleksi ini menampilkan atasan yang pas, celana pendek, blus yang diikat, serta berbagai pilihan busana luar seperti jas panjang dan jaket dalam warna-warna cerah. Salah satu tampilan yang mencolok adalah gaun hitam berbulu yang dipadukan dengan jaket hujan oranye. Beberapa model juga memakai rok transparan di atas celana ketat.
Aksesori Kacamata Besar Dan Topi Ember
Sepatu yang dikenakan beragam, mulai dari sandal hingga sepatu bot koboi, serta sejumlah sepatu hak tinggi berwarna-warni dengan detail unik di bagian atasnya.
Sementara itu, Giorgio Armani menyajikan tampilan yang lebih lembut dan mengalir untuk lini keduanya, Emporio Armani. Koleksi ini diberi nama “Future Perfect”, dibuka dengan dua model yang mengenakan jas dengan dasi—aksen yang juga hadir di berbagai bagian koleksi ini.
Tampilan lain dari koleksi ini menampilkan jaket lembut, celana longgar, rok panjang, serta gaun ringan. Untuk busana malam, model mengenakan gaun yang berkilauan atau kemeja putih yang dipadukan dengan celana mengkilap dan dasi hitam longgar. Armani juga mempersembahkan pakaian pria, seperti celana longgar dan blazer yang diikat dengan sabuk.
Menurut catatan pertunjukan, koleksi ini mengajak orang untuk berpakaian dengan kebebasan dan sentuhan ironi, mencerminkan esensi khas Armani yang menggabungkan keseimbangan antara maskulin dan feminin.
Di usia 90 tahun, Giorgio Armani tetap konsisten dengan palet warna beige, abu-abu, sage, serta sentuhan merah muda yang diselingi oleh semburan warna biru dan fuchsia.
Di akhir pertunjukan, Armani menyapa penonton bersama empat kolaborator desainnya, termasuk keponakannya, Silvana Armani. Armani juga akan mempersembahkan koleksi terbaru untuk lini utamanya di New York bulan depan.