Australia — sebuah kelompok medis profesional, memberikan layanan pemeriksaan mata dan kacamata secara gratis kepada mereka yang kurang beruntung. Inisiatif ini diprakarsai oleh tiga dokter yang menyadari bahwa banyak tunawisma tidak mendapatkan perawatan mata, meskipun ada subsidi dari pemerintah New South Wales.
“Kami berkomitmen untuk mengatasi berbagai kendala yang dialami oleh tunawisma dalam mendapatkan perawatan mata,” kata Marc Eskander, salah satu pendiri Eyes of Hope. Beberapa kendala tersebut meliputi stigma sosial, gaya hidup nomaden, dan ketidaktahuan tentang ketersediaan layanan.
Wendy Machin, salah satu tunawisma yang memanfaatkan layanan ini, datang ke Kirketon Road Centre di Sydney, sebuah pusat kesehatan yang sering didatangi oleh tim Eyes of Hope. “Jika Anda belum makan sepanjang hari, prioritas utama adalah mencari makanan, bukan memeriksakan kesehatan mata,” tuturnya.
Dean Whelan, tunawisma lainnya, berbagi pengalamannya menunggu selama tiga tahun untuk mendapatkan perawatan mata. Selama waktu itu, ia hanya bisa melihat bentuk dan gerakan, tetapi tidak dapat mengenali wajah. Kesehatan matanya yang buruk telah mengganggu kariernya sebagai buruh, namun kini ia berharap dapat kembali bekerja setelah mendapatkan kacamata gratis.
“Saya kini bisa membaca poster di dinding tanpa harus memicingkan mata. Saya juga bisa membaca di komputer,” ujar Whelan.
Empat organisasi komunitas di Sydney menyambut dengan baik kehadiran layanan pop-up dari Eyes of Hope. Eskander merasa puas karena usahanya memberikan manfaat signifikan bagi para tunawisma. “Pasien kami sering kali tidak memiliki akses ke layanan ini. Mereka sangat bersyukur atas bantuan yang kami berikan,” tambahnya.