WagonNews – Pada 15 September, Rexel, perusahaan asal Prancis yang bergerak di distribusi komponen listrik, secara resmi menolak tawaran akuisisi senilai $9,4 miliar dari QXO, perusahaan yang didirikan oleh miliarder Brad Jacobs. Tawaran awal QXO yang mencapai 28,40 euro per saham dianggap oleh Rexel “jauh di bawah nilai sebenarnya” dan tidak mencerminkan potensi yang bisa dihasilkan dari rencana strategis perusahaan, Power Up 25.
Dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Minggu, Rexel mengungkapkan bahwa mereka merasa tawaran tersebut tidak mengakomodasi sepenuhnya nilai perusahaan dan potensinya di masa mendatang. Sumber yang mengetahui situasi tersebut menyebutkan bahwa QXO tidak berencana untuk mengajukan penawaran yang lebih baik.
Pada Jumat sebelumnya, saham Rexel yang terdaftar di Paris ditutup pada angka 22,97 euro, menjadikan nilai perusahaan hampir 11 miliar euro, termasuk hutang. QXO, yang berbasis di Connecticut, sebelumnya dikenal sebagai SilverSun Technologies, dan baru-baru ini melakukan sejumlah pertemuan dengan Rexel serta pemegang saham utamanya, Cevian Capital, terkait kemungkinan akuisisi. Cevian diketahui memiliki 22,9% saham Rexel, berdasarkan data LSEG.
Langkah dari QXO ini merupakan upaya akuisisi besar pertama yang dilakukan sejak Brad Jacobs berusaha menggunakan QXO sebagai alat untuk membeli perusahaan di sektor tersebut. Jika berhasil, akuisisi ini akan menjadi salah satu upaya pengambilalihan asing terbesar di Prancis dalam beberapa tahun terakhir. Pada Juli, QXO mengumumkan telah mengumpulkan dana hingga $620 juta melalui penempatan pribadi, menambah dana kas yang mencapai $5 miliar, serta menegaskan bahwa perusahaan ini bebas dari hutang, memberinya kemampuan untuk mengejar akuisisi yang lebih besar di masa depan.
Seiring dengan pengumuman ini, Jared Kushner, menantu mantan Presiden AS Donald Trump, juga bergabung sebagai salah satu anggota dewan direksi QXO. Selain itu, QXO juga baru-baru ini merekrut Ihsan Essaid, mantan kepala global M&A dari Barclays, sebagai chief financial officer (CFO) baru mereka. Meskipun QXO telah mengalami fluktuasi nilai saham sepanjang tahun, yang mencapai puncaknya di $290, saham perusahaan ditutup pada $14,70 pada hari Jumat.
Sementara itu, saham Rexel sendiri mengalami penurunan sekitar 20% sejak menyentuh level tertinggi pada 27 Mei, setelah melaporkan pendapatan kuartal kedua yang di bawah ekspektasi. Namun, dewan direksi Rexel tetap optimistis bahwa manajemen perusahaan mampu mencapai target jangka menengah yang telah ditetapkan.